Perangi Kanker dengan Berry!
2 posters
Halaman 1 dari 1
Perangi Kanker dengan Berry!
Antioksidan yang ditemukan dalam blueberry dan anggur dapat memberikan perlindungan untuk melawan kanker colon (usus besar). Hal inilah yang membuatnya perlu ditambahkan dalam daftar makanan super pelawan kanker.
Hasil studi terkini yang dipublikasikan pada pertemuan tahunan “the American Chemical Society” di Chicago menyebutkan, saat diujicobakan pada tikus, senyawa itu terbukti dapat memberikan perlindungan terhadap tipe penyakit ganas tersebut.
Ke-18 tikus yang diberi senyawa pemacu kanker colon menunjukkan adanya perkembangan yang serupa dengan perkembangan kanker kolon pada manusia. Sembilan dari hewan pengerat itu kemudian diberi diet seimbang, sedangkan sisanya diberi diet yang sama dengan penambahan suplemen antioksidan berry, pterostilbene.
Pada akhir pekan kedelapan pada tikus-tikus yang diberi pterostilbene, luka pre-kankernya 57% lebih kecil dibandingkan kelompok kontrol yang tidak diberi zat antioksidan itu.
Menurut para peneliti, senyawa itu juga mengurangi proliferasi atau perkembangbiakan sel colon dan menghambat gen-gen tertentu yang terkait dengan peradangan. Keduanya merupakan faktor pencetus resiko kanker colon.
"Studi ini menggarisbawahi perlunya penambahan lebih banyak berry pada diet, khususnya blueberry," kata professor Departement of Chemical Biology di Rutgers University di New Jersey, Bandaru Reddy.
Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui secara tepat apa yang dilakukan oleh senyawa tersebut, tetapi menurut dugaan para peneliti, penurunan kadar kolesterol merupakan kunci yang bisa menjelaskan hubungan antara kanker colon dan diet ala barat yang berkadar lemak jenuh tinggi.
Secara terpisah, peneliti dari Ohio State University menyatakan telah mulai melakukan uji klinik pada manusia untuk mengetahui peran berry dalam pencegahan perkembangan kanker oesophagus dan colon.
Dalam percobaan pada tikus dengan diet yang terdiri atas 5-10% berry, tikus mampu mereduksi 60% tumor oesophagus dan mereduksi hingga 80% tumor colon.
Studi yang ketiga menyebutkan bahwa senyawa yang ditemukan pada ekstrak biji anggur dapat memberikan perlindungan terhadap kanker kulit dengan menghambat penekanan sistem kekebalan oleh paparan sinar ultraviolet, kata peneliti dari University of Alabama.
Temuan itu berdasarkan penelitian yang dilakukan pada sel-sel tikus.
Selain itu, peneliti California juga melaporkan bahwa produk organik memberikan banyak keuntungan bagi kesehatan.
Hal itu terlihat pada perbandingan langsung antara kiwi yang tumbuh alami secara organik dengan kiwi yang ditanam secara tradisional. Kiwi organik dapat meningkatkan kadar polyphenols secara bermakna serta meningkatkan kadar antioksidan dan vitamin C.
Kiwi-kiwi itu tumbuh berdampingan di tanah pertanian yang sama, pada saat yang sama dan dengan kondisi lingkungan yang sama, kata Davis, peneliti dari University of California.
Sumber : Kapanlagi.com
Hasil studi terkini yang dipublikasikan pada pertemuan tahunan “the American Chemical Society” di Chicago menyebutkan, saat diujicobakan pada tikus, senyawa itu terbukti dapat memberikan perlindungan terhadap tipe penyakit ganas tersebut.
Ke-18 tikus yang diberi senyawa pemacu kanker colon menunjukkan adanya perkembangan yang serupa dengan perkembangan kanker kolon pada manusia. Sembilan dari hewan pengerat itu kemudian diberi diet seimbang, sedangkan sisanya diberi diet yang sama dengan penambahan suplemen antioksidan berry, pterostilbene.
Pada akhir pekan kedelapan pada tikus-tikus yang diberi pterostilbene, luka pre-kankernya 57% lebih kecil dibandingkan kelompok kontrol yang tidak diberi zat antioksidan itu.
Menurut para peneliti, senyawa itu juga mengurangi proliferasi atau perkembangbiakan sel colon dan menghambat gen-gen tertentu yang terkait dengan peradangan. Keduanya merupakan faktor pencetus resiko kanker colon.
"Studi ini menggarisbawahi perlunya penambahan lebih banyak berry pada diet, khususnya blueberry," kata professor Departement of Chemical Biology di Rutgers University di New Jersey, Bandaru Reddy.
Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui secara tepat apa yang dilakukan oleh senyawa tersebut, tetapi menurut dugaan para peneliti, penurunan kadar kolesterol merupakan kunci yang bisa menjelaskan hubungan antara kanker colon dan diet ala barat yang berkadar lemak jenuh tinggi.
Secara terpisah, peneliti dari Ohio State University menyatakan telah mulai melakukan uji klinik pada manusia untuk mengetahui peran berry dalam pencegahan perkembangan kanker oesophagus dan colon.
Dalam percobaan pada tikus dengan diet yang terdiri atas 5-10% berry, tikus mampu mereduksi 60% tumor oesophagus dan mereduksi hingga 80% tumor colon.
Studi yang ketiga menyebutkan bahwa senyawa yang ditemukan pada ekstrak biji anggur dapat memberikan perlindungan terhadap kanker kulit dengan menghambat penekanan sistem kekebalan oleh paparan sinar ultraviolet, kata peneliti dari University of Alabama.
Temuan itu berdasarkan penelitian yang dilakukan pada sel-sel tikus.
Selain itu, peneliti California juga melaporkan bahwa produk organik memberikan banyak keuntungan bagi kesehatan.
Hal itu terlihat pada perbandingan langsung antara kiwi yang tumbuh alami secara organik dengan kiwi yang ditanam secara tradisional. Kiwi organik dapat meningkatkan kadar polyphenols secara bermakna serta meningkatkan kadar antioksidan dan vitamin C.
Kiwi-kiwi itu tumbuh berdampingan di tanah pertanian yang sama, pada saat yang sama dan dengan kondisi lingkungan yang sama, kata Davis, peneliti dari University of California.
Sumber : Kapanlagi.com
Re: Perangi Kanker dengan Berry!
berarti Berry = mencegah kanker gitu...
klo mengobati???... ndak bisa...
klo mengobati???... ndak bisa...
.::UnknowN::.- Special Member
- Jumlah posting : 2755
Location : Heroes City
Notepad : waiting...in the calm of desolation...wanting to break...from this circle of confusion
Job/Hobbies : Tidur yg nyenyak
Registration date : 18.02.07
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|