Forum GrezZ
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Makna Hidup

Go down

Topic Normal Makna Hidup

Post  Dark_Alice Fri 09 Mar 2007, 7:54 pm

cerita2 yang ada di sini adalah cerita2 yang bisa bikin kita sadar betapa pentingnya hidup ini..
semua yang gw post bukan hasil tulisan gw.. tapi emang dah nyebar di mana2 ada beberapa juga yang gw ambil dari blog temen2 gw..
selamat menikmati arti dari hidup ini...


Terakhir diubah oleh tanggal Fri 09 Mar 2007, 9:53 pm, total 2 kali diubah
Dark_Alice
Dark_Alice
Kage Group
Kage Group

Male
Jumlah posting : 341
Age : 40
Location : Bangkok
Notepad : ga tau
Job/Hobbies : ga nerti
Registration date : 24.02.07

http://www.adjiecupu.multiply.com

Kembali Ke Atas Go down

Topic Normal Re: Makna Hidup

Post  Dark_Alice Fri 09 Mar 2007, 7:56 pm

Analogi yang sederhana tapi Mengagumkan!
Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.
Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya
dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi
topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak
merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu
dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak
kasar(mlungker-mlungker-istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak
dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,
"Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak
akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti
orang yang di luar sana", si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka
sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur
membela diri.
"Cocok!" kata si konsumen menyetujui.
"Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!
Dark_Alice
Dark_Alice
Kage Group
Kage Group

Male
Jumlah posting : 341
Age : 40
Location : Bangkok
Notepad : ga tau
Job/Hobbies : ga nerti
Registration date : 24.02.07

http://www.adjiecupu.multiply.com

Kembali Ke Atas Go down

Topic Normal Re: Makna Hidup

Post  Dark_Alice Fri 09 Mar 2007, 9:55 pm

"Rencana Tuhan Indah Pada Waktunya"


Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang meyulam sehelai kain.
Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya,
apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang meyulam sesuatu di atas sehelai kain.



Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah
benang ruwet. Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut,

"Anakku,lanjutkanlah permainanmu,sementara ibu menyelesaikan sulaman ini,
nanti
setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan
ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas." Aku heran, mengapa
ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu semrawut menurut
pandanganku.



Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil, "Anakku, mari
ke
sini, dan duduklah di pangkuan ibu." Waktu aku lakukan itu, aku heran
dan kagum melihat bunga-bunga yang indah, dengan latar belakang
pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali.



Aku hampir tak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat
hanyalah
benang-benang ruwet. Kemudian ibu berkata, "Anakku, dari bawah memang
ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa dia atas kain ini
sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola,ibu hanya
mengikutinya." "Sekarang, dengan melihatnya dari atas, kamu dapat
melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan."



Sering
selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada TUHAN,
"apa yang Engkau lakukan?" ia menjawab, "Aku sedang menyulam
kehidupanmu." Dan aku membantah, "Tetapi nampaknya hidup ini
ruwet,benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya
memakai warna yang cerah?



Kemudian
TUHAN menjawab, "kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan
pekerjaan-Ku di bumi ini. Suatu saat nanti Aku akan memanggilmu ke
surga dan mendudukkan kamu dipangkuan-Ku, dan kamu akan melihat
rencana-Ku yang indah dari sisi-Ku!"



SERING KALI KITA TIDAK MENGERTI


APA YANG TUHAN INGINKAN DALAM HIDUP KITA..


TAPI PERCAYALAH BAHWA SEMUA YANG TELAH DIA IJINKAN TERJADI DALAM HIDUP KITA ADALAH YANG TERBAIK UNTUK KITA. DAN SEMUA YANG DIA RENCANAKAN


DI DALAM HIDUP KITA SELALU TEPAT DAN INDAH PADA WAKTUNYA
Dark_Alice
Dark_Alice
Kage Group
Kage Group

Male
Jumlah posting : 341
Age : 40
Location : Bangkok
Notepad : ga tau
Job/Hobbies : ga nerti
Registration date : 24.02.07

http://www.adjiecupu.multiply.com

Kembali Ke Atas Go down

Topic Normal Re: Makna Hidup

Post  Dark_Alice Fri 09 Mar 2007, 10:02 pm

Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus
tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula
menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun.
Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering
bergerak tak menentu. Penglihatannya buram,
dan cara berjalannya pun ringkih.

Keluarga itu biasa makan bersama di ruang
makan. Namun, sang orangtua yang pikun ini
sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang
bergetar dan mata yang rabun, membuatnya
susah untuk menyantap makanan. Sendok dan
garpu kerap jatuh Ke bawah.

Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu

tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya
pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan
dengan semua ini. "Kita harus lakukan sesuatu,"
ujar sang suami. "Aku sudah bosan
membereskan semuanya untuk pak tua ini."

Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan

sebuah meja kecil di sudut ruangan. Di sana,
sang kakek akan duduk untuk makan sendirian,
saat semuanya menyantap makanan. Karena
sering memecahkan piring, keduanya juga
memberikan mangkuk kayu untuk si kakek.

Sering saat keluarga itu sibuk dengan makan

malam mereka, terdengar isak sedih dari sudut
ruangan. Ada
airmata yang tampak mengalir dari
gurat keriput si kakek. Meski tak ada gugatan
darinya. Tiap kali nasi yang dia suap, selalu
ditetesi air mata yang jatuh dari sisi pipinya.
Namun, kata yang keluar dari suami-istri ini selalu
omelan agar ia tak menjatuhkan makanan lagi.

Anak mereka yang berusia 6 tahun memandangi

semua dalam diam. Suatu malam, sebelum tidur,
sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang
memainkan mainan kayu. Dengan lembut
ditanyalah anak itu. "Kamu sedang membuat apa?".

Anaknya menjawab, "Aku sedang membuat meja

kayu buat ayah dan ibu, untuk makan saatku
besar nanti. Nanti, akan kuletakkan di sudut itu,
dekat tempat kakek biasa makan." Anak itu
tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.

Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu

sedih dan terpukul. Mereka tak mampu berkata-
kata lagi. Lalu, airmatapun mulai bergulir dari
kedua pipi mereka. Walau tak ada kata-kata yang
terucap, kedua orangtua ini mengerti, ada
sesuatu yang harus diperbaiki.

Mereka makan bersama di meja makan. Tak ada

lagi omelan yang keluar saat ada
piring yang jatuh, makanan yang tumpah atau
taplak yang ternoda. Kini, mereka bisa makan
bersama lagi di meja utama. Dan anak itu, tak
lagi meraut untuk membuat meja kayu.

Jika anak hidup dalam kritik, ia belajar mengutuk.

Jika anak hidup dalam kekerasan, ia belajar berkelahi.
Jika anak hidup dalam pembodohan, ia belajar jadi pemalu.
Jika anak hidup dalam rasa dipermalukan, ia belajar terus merasa
bersalah.
Jika anak hidup dalam toleransi, ia belajar menjadi sabar.
Jika anak hidup dalam dorongan, ia belajar menjadi percaya diri.
Jika anak hidup dalam penghargaan, ia belajar mengapresiasi.
Jika anak hidup dalam rasa adil, ia belajar keadilan.
Jika anak hidup dalam rasa aman, ia belajar yakin.
Jika anak hidup dalam persetujuan, ia belajar menghargai diri
sendiri.
Jika anak hidup dalam rasa diterima dan persahabatan, ia belajar
mencari cinta di seluruh dunia.



Dark_Alice
Dark_Alice
Kage Group
Kage Group

Male
Jumlah posting : 341
Age : 40
Location : Bangkok
Notepad : ga tau
Job/Hobbies : ga nerti
Registration date : 24.02.07

http://www.adjiecupu.multiply.com

Kembali Ke Atas Go down

Topic Normal Re: Makna Hidup

Post  Dark_Alice Fri 09 Mar 2007, 10:10 pm

Ibuku Pembohong






Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

Dalam kehidupan Kita sehari-Hari, Kita percaya bahwa kebohongan akan
Membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah Ini
justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna Sesungguhnya dari
kebohongan ini justru dapat membuka Mata Kita Dan Terbebas dari
penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong Mekarnya sekuntum
bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang Anak
laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan Saja,
seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi Nasinya
untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah
nak, Ibu tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan Waktu
senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu Berharap dari
ikan hasil pancingan, is bisa memberikan sedikit makanan Bergizi untuk
petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan Yang segar Dan
mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, Ibu duduk disamping
aku Dan memakan sisa daging ikan yang masih Menempel di tulang yang
merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku Makan. Aku melihat ibu seperti
itu, hati juga tersentuh, lalu Menggunakan sumpitku Dan memberikannya
kepada ibuku. Tetapi ibu dengan Cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah
nak, Ibu tidak suka makan Ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang Dan Kakakku,
ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api Untuk
ditempel, Dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang Untuk menutupi
kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun Dari tempat
tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil Dan Dengan gigihnya
melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku Berkata :"Ibu,
tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus Kerja." Ibu tersenyum Dan
berkata :"Cepatlah tidur nak, Ibu tidak Capek dan belum Ngantuk"
---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku Pergi
ujian. Ketika Hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, Ibu yang
tegar Dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama Beberapa jam.
Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah Selesai. Ibu dengan
segera menyambutku Dan menuangkan teh yang sudah Disiapkan dalam botol
yang dingin untukku. Teh yang begitu kental Tidak dapat dibandingkan
dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri
peluh, aku segera memberikan gelasku untuk Ibu sambil menyuruhnya minum.
Ibu berkata :"Minumlah nak, Ibu sudah minum tadi!" ---------- KEBOHONGAN
IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap
Sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, Dia
harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga Kita Pun
semakin susah Dan susah. Tiada Hari tanpa penderitaan. Melihat Kondisi
keluarga yang semakin parah, Ada seorang paman yang baik hati Yang tinggal
di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar Maupun masalah
kecil. Tetangga yang Ada di sebelah rumah melihat Kehidupan Kita yang
begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk Menikah lagi. Tetapi
ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan Nasehat mereka, ibu
berkata : "Saya tidak butuh cinta, saya sudah bahagia dengan keluarga saya
saat ini" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA >

Setelah aku, kakakku Dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah Dan
Bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak Mau,
ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit Sayur untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku Dan abangku yang Bekerja di luar kota
sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu Memenuhi kebutuhan ibu,
tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang Tersebut. Malahan mengirim
balik uang tersebut. Ibu berkata : "Ibu punya simpanan ko"
----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah Lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 Dan kemudian
Memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika Berkat
sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja Di
perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud Membawa
ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik Hati,
bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Ibu Tidak
terbiasa dengan suasana disana" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker Lambung,
harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di Seberang samudra
atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk Ibunda tercinta. Aku
melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya Setelah menjalani operasi.
Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku Dengan penuh kerinduan. Walaupun
senyum yang tersebar di wajahnya Terkesan agak kaku karena sakit yang
ditahannya. Terlihat dengan jelas Betapa penyakit itu menjamahi tubuh
ibuku sehingga ibuku terlihat Lemah Dan kurus kering. Aku sambil menatap
ibuku sambil berlinang air Mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku
dalam kondisi seperti Ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "jangan
menangis anakku, Ibu tidak apa-apa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG
KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta Menutup
matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa
tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! " Coba
dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu
kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk
berbincang dengan ayah ibu kita?

Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai
beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita
selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan
pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita
selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau
belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita
semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita
sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum?
Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi.. Di waktu
kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah
yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.

---may goD bLess U..---
Dark_Alice
Dark_Alice
Kage Group
Kage Group

Male
Jumlah posting : 341
Age : 40
Location : Bangkok
Notepad : ga tau
Job/Hobbies : ga nerti
Registration date : 24.02.07

http://www.adjiecupu.multiply.com

Kembali Ke Atas Go down

Topic Normal Re: Makna Hidup

Post  Dark_Alice Fri 09 Mar 2007, 10:11 pm

Setiap Langkah Adalah Anugerah





...........

Seorang
Profesor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Di sana ia
berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, bernama
Harry.


Harry
yang dikirim untuk menjemput sang profesor di bandara. Setelah saling
memperkenalkan diri, mereka menuju ke tempat pengambilan koper. Ketika
berjalan keluar, Harry sering menghilang. Banyak hal yang dilakukannya.
Ia membantu seorang wanita tua yang kopernya jatuh. Kemudian mengangkat
seorang anak kecil agar dapat melihat pemandangan. Ia juga menolong
orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar. Setiap kali, ia
kembali ke sisi profesor itu dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.


“Dari
mana Anda belajar melakukan hal-hal seperti itu?” tanya sang profesor.
“Oh,” kata Harry, “Selama perang, saya kira.” Lalu ia menuturkan kisah
perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga tentang tugasnya saat membersihkan
ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu persatu temannya
tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.


“Saya
belajar untuk hidup diantara pijakan setiap langkah, “Katanya. “Saya
tak pernah tahu apakah langkah berikutnya merupakan pijakan yang
terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang
sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki. Setiap
langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira
sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini.” Kelimpahan
hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana
kita menjalani kehidupan yang berkualitas.



Tahukah Anda!

Boerhaave, seorang Dokter Belanda dan penulis buku “Elementa Chemiae“, meninggal tahun 1738. Sebelum
wafat ia meninggalkan sebuah buku tebal bersegel dengan judul “The
Onliest and The Deepest Secrets of The Medical Art” (Rahasia paling
mendalam dan satu-satunya Dalam Seni Pengobatan).


Buku
tersebut dilelang, dan sang pemenang lelang yang telah mengeluarkan
uang senilai $20.000 dalam emas membawa pulang buku itu. Saat segel
dibuka, ia menemukan bahwa 99 dari 100 halaman buku itu adalah kosong.
Selain sampul depan, Cuma terdapat tulisan pendek: “Jaga diri untuk
tetap tenang, jaga kaki agar tetap hangat, dan kamu akan membuat dokter
terbaik sekalipun menjadi miskin.”



Kata Bijak Hari ini.

Orang-orang
yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus
dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka
menyukainya atau tidak. (Aldus Huxley)


Terakhir diubah oleh tanggal Fri 09 Mar 2007, 10:21 pm, total 1 kali diubah
Dark_Alice
Dark_Alice
Kage Group
Kage Group

Male
Jumlah posting : 341
Age : 40
Location : Bangkok
Notepad : ga tau
Job/Hobbies : ga nerti
Registration date : 24.02.07

http://www.adjiecupu.multiply.com

Kembali Ke Atas Go down

Topic Normal Re: Makna Hidup

Post  Dark_Alice Fri 09 Mar 2007, 10:12 pm

sedikit tentang waktu...





Bayangkan ada sebuah bank yang memberi anda uang sejumlah Rp. 86.400,-
setiap paginya.
Semua uang itu dapat anda gunakan (tidak lebih).
Pada malam hari, bank akan menghapus sisa uang yang tidak anda gunakan
selama sehari.
Coba tebak, apa yang akan anda lakukan?
Tentu saja, menghabiskan semua uang pinjaman itu.

Siapapun dari kita memiliki bank semacam itu; bernama WAKTU.
Setiap pagi, ia akan memberi anda 86.400 detik.
Pada malam harinya ia akan menghapus sisa waktu yang tidak anda gunakan
untuk tujuan baik.
Karena ia tidak memberikan sisa waktunya pada anda.
Ia juga tidak memberikan waktu tambahan.
Setiap hari ia akan membuka satu rekening baru untuk anda. Setiap malam ia
akan menghanguskan yang tersisa.
Jika anda tidak menggunakannya maka kerugian akan menimpa anda.
Anda tidak bisa menariknya kembali. Juga, anda tidak bisa meminta "uang
muka" untuk keesokan hari.
Anda harus hidup di dalam simpanan hari ini.
Maka dari itu, investasikanlah untuk kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesan
anda.
Jam terus berdetak. Gunakan waktu anda sebaik-baiknya.

Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal kelas.

Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi
prematur.

Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.

Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk
bertemu.

Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan
pesawat terbang.

Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja
terhindar dari kecelakaan.

Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan pada peraih medali perak
Olimpiade.

RENUNGAN....
....Hargailah setiap waktu yang anda miliki. Dan ingatlah waktu tidaklah
menunggu siapa-siapa....
Dark_Alice
Dark_Alice
Kage Group
Kage Group

Male
Jumlah posting : 341
Age : 40
Location : Bangkok
Notepad : ga tau
Job/Hobbies : ga nerti
Registration date : 24.02.07

http://www.adjiecupu.multiply.com

Kembali Ke Atas Go down

Topic Normal Re: Makna Hidup

Post  Dark_Alice Fri 09 Mar 2007, 10:13 pm

Adakah yang akan mendoakan kita?





..............

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke, sudah 7
malam dirawat di RS di ruang ICU. Disaat orang-orang terlelap dalam mimpi
malam, dalam dunia Roh seorang Malaikat menghampiri si pengusaha yang
terbaring tak berdaya.

Malaikat memulai pembicaraan, "kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa
buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam
jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal
dunia!

"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . " kata si pengusaha ini
dengan yakinnya.

Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas
waktu yang sudah disepakati.

Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali merngunjunginya; dengan antusiasnya si
pengusaha bertanya, "apakah besok pagi aku sudah pulih? pastilah banyak
yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang,
jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang
sulit".

Dengan lembut si Malaikat berkata, "anakku, aku sudah berkeliling mencari
suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa
buatmu, sementara waktu mu tinggal 60 menit lagi, rasanya mustahil kalau
dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu".

Tampa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan layar
besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu
terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil,
putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di
pipi mereka".

Kata Malaikat, "aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu
kesempatan kedua? itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap
akan kesembuhanmu"

Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, " Tuhan, aku
tau kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku
tau dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tau dia tidak jujur dalam
bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk
popularitas saja untuk
menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu, tapi Tuhan, tolong
pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih
membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang
diri." dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya
semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang
istirahat".

Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha
ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan
ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru
menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat
waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan
yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat ! tidak mungkin dalam waktu
10 menit ada yang berdoa 47 orang !

Dengan setengah bergumam dia bertanya, "apakah diantara karyawanku,
kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa
buatku?"

Jawab si Malaikat, " ada beberapa yang berdoa buatmu tapi mereka tidak
tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini, itu
semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik,
bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah".

Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang
terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si
istri yang setia menjaganya sepanjang malam.

Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di
kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi
sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata,
"anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu ! ! kau tidak jadi
meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00".

Dengan terheran-heran dan tidak percaya,si pengusaha bertanya siapakah yang
47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang
pernah dia kunjungi bulan lalu.

Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan.

Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang
lalu, walau aku tau tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja
dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri.

Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau
seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat
gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria
yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat
berdoa buat
kesembuhanmu.

Doa sangat besar kuasanya, tak jarang kita malas, tidak punya waktu, tidak
terbeban untuk berdoa bagi orang lain.

Ketika kita mengingat seorang sahabat lama / keluarga, kita pikir itu hanya
kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia, mungkin saja pada
saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari
orang-orang yang mengasihi dia.

Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan
kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.

Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain... sebaliknya perbanyaklah berdoa
buat orang lain.
Dark_Alice
Dark_Alice
Kage Group
Kage Group

Male
Jumlah posting : 341
Age : 40
Location : Bangkok
Notepad : ga tau
Job/Hobbies : ga nerti
Registration date : 24.02.07

http://www.adjiecupu.multiply.com

Kembali Ke Atas Go down

Topic Normal Re: Makna Hidup

Post  Dark_Alice Fri 09 Mar 2007, 10:14 pm

Sang Juara





........



Suatu
ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap
mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab, ini adalah babak
final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap
mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab, memang
begitulah peraturannya.


Ada
seorang anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk
dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark lah
yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu
untuk berpacu melawan mobil lainnya.


Yah,
memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan
sedikit lampu kedip diatasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah
yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, mark bangga dengan itu
semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri.


Tibalah
saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak
mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka
kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4
“pembalap” kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur
terpisah diantaranya.


Namun,
sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia
tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa. Matanya terpejam, dengan
tangan yang bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit kemudian, ia
berkata, “Ya, aku siap!”


Dor.
Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong
mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itupun meluncur dengan cepat. Setiap
orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing.
“Ayo…. Ayo…. Cepat …. Cepat…. Maju …. Maju….”. begitu teriak mereka.
Ahha …. Sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah
terlambai. Dan Mark lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga
mark. Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati. “Terima Kasih.”


Saat pembagian piala tiba. Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum
piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya. “Hai Jagoan, kamu pasti
tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?” Mark terdiam. “Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan” kata Mark.


Ia
lalu melanjutkan, “Sepertinya, tidak adil untuk meminta pada Tuhan
untuk menolongmu mengalahkan orang lain. “Aku, hanya memohon pada
Tuhan, supaya aku tak menangis, jika aku kalah“. Semua hadirin terdiam
mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-tangan
yang memenuhi ruangan.




Renungan :

Anak-anak
tampaknya lebih punya kebijaksanaan dibanding kita semua. Mark,
tidaklah bermohon pada Tuhan untuk menang dalam setiap ujian. Mark, tak
memohon Tuhan untuk Meluluskan dan mengatur setiap hasil yang ingin
diraihnya. Anak itu juga tak meminta Tuhan mengabulkan semua
harapannya. Ia tak berdoa untuk menang, dan menyakiti yang lainnya.
Namun, Mark, bermohon pada Tuhan, agar diberikan kekuatan saat
menghadapi itu semua. Ia berdoa, agar diberikan kemuliaan, dan mau
menyadari kekurangan dengan rasa bangga.


Mungkin,
telah banyak waktu yang kita lakukan untuk berdoa pada Tuhan untuk
mengabulkan setiap permintaan kita. Terlalu sering juga kita meminta
Tuhan untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbaik, menjadi
pemenang dalam setiap ujian. Terlalu sering kita berdoa pada tuhan,
untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan mata.
Padahal, bukankah yang kita butuh adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya,
dan panduan-Nya.?
Dark_Alice
Dark_Alice
Kage Group
Kage Group

Male
Jumlah posting : 341
Age : 40
Location : Bangkok
Notepad : ga tau
Job/Hobbies : ga nerti
Registration date : 24.02.07

http://www.adjiecupu.multiply.com

Kembali Ke Atas Go down

Topic Normal Re: Makna Hidup

Post  Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik